Pesawat bertenaga surya buatan Swiss itu mendarat di Ouarzazate 26
menit setelah tengah malam, setelah lepas landas dari Rabat pada Kamis
dini hari.
“Sekali lagi, penerbangan yang luar biasa,” kata Borschberg sesaat sebelum mendarat.
Sebelumnya, selama penerbangan, pilot Andre Borschberg mengatakan
kepada AFP melalui telepon satelit dari kokpit-nya, bahwa ia optimis
proyek itu akan berhasil.
“Langitnya sangat indah dan saya merasa sangat percaya diri setelah tiba di tempat tujuan,” kata pilot Andre Borschberg.
“Saya bisa melihat pantai Maroko dalam warna biru yang luar biasa ...
Hari ini semuanya terlihat mungkin. Di Ouarzazate, ramalan cuacanya
baik,” tambahnya.
“Alam tampaknya lebih menyenangkan daripada sebelumnya.”
Upaya sebelumnya untuk mencapai Ouarzazate pekan lalu, gagal karena kondisi yang cukup buruk.
Ketika Borschberg pertama kali berusaha menyeberangi padang pasir
pada 13 Juni, ia harus berbalik karena angin kencang dan turbulensi di
dekat pegunungan Atlas.
Itu merupakan tahap akhir perjalanan yang membawanya dari kampung halamannya di Swiss ke Spanyol dan kemudian ke Maroko.
Awal bulan ini, sesama penemu dan petualang Bertrand Piccard, orang
pertama yang berhasil melakukan perjalanan keliling dunia non-stop 13
tahun yang lalu, menerbangkan pesawat bertenaga surya dari Madrid ke
Rabat.
Itu merupakan penerbangan pertama kalinya antara dua benua, dengan
menggunakan pesawat yang sama sekali tidak memerlukan bahan bakar
setetespun.
“Perjalanan kami menunjukkan bahwa ada cara lain untuk menghemat
energi dan menyelamatkan lingkungan serta planet ini,” kata Borschberg
kepada AFP dari kokpit pesawatnya, yang terlihat seperti sebuah pesawat
layang raksasa.
(AFP/ANTARA)
(AFP/ANTARA)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar